Pangandaran, wartabrita.com– Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat menyampaikan Adaptasi Tatanan Normal Baru yang perlu diketahui para peserta peningkatan kapasitas pegawai Balai Literasi “Abiyoso” Cimahi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agar para pegawai lebih kompeten. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab, disiplin dan mendorong pelaksanaan tugas agar mencapai tujuan organisasi.

Harry mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat ini. “Saya menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Balai Literasi “Abiyoso” Cimahi ini. Teman-teman harus tetap berhati-hati dan jaga protokol kesehatan karena tren Covid-19 belum mengalami penurunan,” ujarnya melalui pertemuan virtual.

Dalam adapatasi tatanan normal baru, Balai Literasi “Abiyoso” Cimahi perlu menerapkan sistem kerja yang fleksibel dalam pelaksanaan tugas di kantor (work from office) dan pelaksanaan tugas dari rumah (work from home).

Selain itu, Harry menyampaikan agar penilaian kinerja tetap berjalan dan memastikan kedisiplinan pegawai oleh pejabat pembina kepegawaian. Pemantauan dan pengawasan oleh pimpinan unit kerja pun tetap dilakukan baik pegawai yang melaksanakan kerja dari kantor maupun dari rumah.

Dukungan infrastrukur pun perlu diberikan kepada para pegawai. “Dalam tatanan normal baru, infrastruktur juga harus didukung, seperti Teknologi Komunikasi Informasi atau disebut juga Information Communication Technology (ICT),” katanya (11/09).

Bahkan Harry mengarahkan dukungan infrastruktur bagi Penerima Manfaat (PM) juga perlu, seperti penyediaan _mobile audio_ untuk memberikan informasi terkini Covid-19 dan informasi lainnya.

Adaptasi ini perlu dilakukan karena semua dihadapkan dengan tantangan Covid-19, seperti perubahan yang cepat, sulit memperkirakan isu atau peristiwa yang terjadi, kerumitan di organisasi semakin beragam serta realitas yang berbaur dengan berbagai kondisi sehingga muncul ketidakjelasan.

Harry menegaskan bahwa tantangan itu mampu direspon dengan sesuatu yang akan kita wujudkan di masa yang akan datang, pemahaman akan perubahan dan hal-hal yang perlu disiapkan untuk menghadapinya, kemampuan melihat masa depan dan kelincahan menghadapi perubahan serta tuntutan.

“Negara sedang menghadapi situasi yang kompleks. maka ATENSI dan SERASI perlu dikonstruksi ulang agar pelaksanaannya sesuai jadwal dan bisa diwujudkan kedepan,” tutur Harry.

Para pegawai harus memastikan perubahan yang perlu disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Para pegawai juga harus lincah menghadapi tuntutan. “Pandemi Covid-19 ini membuat kita lebih adaptif, responsif dan memikirkan kegiatan yang lebih bermanfaat dengan mempertimbangkan berbagai resiko Covid-19,” sebut Harry.

Oleh karena itu, SDM harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga mampu bekerja di berbagai lokasi melalui pertemuan virtual dan menggunakan dokumen-dokumen digital.

SDM juga perlu manajemen talenta, yaitu mengembangkan kemampuan kompetitif melalui pemanfaatan pegawai untuk meraih kinerja yang optimal. “Ini upaya kita mengelola SDM untuk mencapai tujuan organisasi. Ini bisa memastikan posisi kunci diisi oleh orang yang berkompeten,” jelasnya.

Harry mengarahkan untuk memastikan penggunaan teknologi informasi juga bisa digunakan untuk pelayanan kepada PM. Inovasi ini perlu dikembangkan oleh masing-masing balai. “Karena eranya adalah industri 4.0, pastikan SDM punya kemampuan kompetitif, maka pengoptimalan potensi pegawai juga perlu untuk mendapatkan kinerja yang baik, salah satunya melalui peningkatan kapasitas pegawai ini,” jelas Harry.

Harry juga mengingatkan semua pegawai untuk mengimplementasikan nilai dasar Kemensos, yaitu disiplin, berkinerja, bersinergi dan bermartabat. Begitu juga _Tagline_ Kemensos Hadir yang sangat bermakna, mencerminkan bagaimana Kemensos kedepan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini