Oleh: M. Zarkasih Pembina BRICK Komenwa Indonesia

Hari ini 19 Desember diperingati sebagai Hari Bela Negara ke-75. Presiden RI Ir. H. Joko Widodo berkenan memberikan sambutan pada peringatan Hari Bela Negara ke-75 ini. Dalam sambutannya Presiden menekankan bahwa Bela Negara merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan.

Bela Negara memang menjadi salah satu unsur terpenting dari konsep pertahanan dan ketahanan negara. Ia bukan hanya milik atau kewajiban unsur militer tetapi juga menjadi hak dan kewajiban seluruh masyarakat. Hal itu menjadi sangat jelas manakala kita bicara tentang Bela Negara maka fokusnya bukan hanya pada hal-hal yang bernuansa militer atau peperangan, namun Bela Negara memiliki ragam bentuk yang kesemuanya bermuara pada pertahanan negara. Semua unsur yang ada di dalam kehidupan atau keseharian masyarakat secara langsung atau tak langsung memiliki keterkaitan dengan unsur pertahanan atau Bela Negara.

Bela Negara pun memiliki konteks yang pasti dengan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 mendatang. Sebagaimana kita semua memahami bahwa pada setiap kontestasi politik selalu terkandung potensi perselisihan yang bukan tak mungkin berujung pada perpecahan. Ini sebuah situasi yang rawan bagi keutuhan bangsa dan negara. Pada situasi itulah unsur Bela Negara menjadi sangat penting dan selayaknya secara semangat harus dikembangkan. Sebab bila tidak maka polarisasi yang lahir dari perbedaan pendapat atau pilihan saat pemilu akan makin merusak keutuhan bangsa dan negara.

Penyelenggaraan pemilu memang terkadang erat kaitannya dengan pencemaran nama baik, ujaran kebencian, penghinaan, bahkan juga fitnah tak berdasar. Setiap orang bisa berdiri di atas kebenaran yang subyektif, seraya menafikan kebenaran yang obyektif. Hal tersebut bisa dicegah jika saja semangat Bela Negara dimiliki oleh semua pihak. Semua pihak seharusnya memahami bahwa kontestasi politik seperti pemilu sejatinya adalah demi kemajuan dan keberlangsungan bangsa dan negara, karena dari pemilu akan lahir pemimpin dan anggota legislatif yang akan berjuang untuk bangsa dan negara. Semua polarisasi yang ada harus telah selesai manakala pemilu telah usai. Inilah salah satu bentuk dari Bela Negara itu.

Pencegahan atas terjadinya perpecahan harus dilakukan oleh semua pihak, termasuk di dalamnya adalah Komenwa. Sebagai salah satu organisasi yang berkaitan erat dengan Bela Negara, maka Komenwa dapat berdiri di garis terdepan penguatan Bela Negara dan pencegahan perpecahan bangsa. Nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki oleh Komenwa dapat ditularkan atau disalurkan ke setiap anak bangsa sehingga setiap orang tetap tidak kehilangan rasa persatuan dan kesatuan, sekeras apa pun kompetisi yang berlangsung di pemilu. Dalam aktivitas yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh Komenwa Indonesia dalam konteks pencegahan kerusakan keutuhan bangsa dan penguatan Bela Negara adalah pencegahan maraknya ujaran kebencian atau pun hoax di media sosial. Sebab efek penggunaan media sosial yang tak bertanggungjawab akan sangat rentan terhadap pertahanan negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini