Wibisono, Pengamat Militer dan Pertahanan

TEROPONGKOTA.COM – JAKARTA, 19/08/2023 – Pertemuan presiden Korea, Jepang dan Amerika Serikat di Camp David, AS, pada Jumat (18/8/2023), mengukuhkan aliansi pertahanan tiga Negara untuk menghadapi Korut dan China.

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan menegaskan aliansi baru pada multisektor. Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik menjadi pusat perhatian aliansi yang fokus pada China dan Korea Utara itu.

Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono mengatakan bahwa Penegasan aliansi baru tersebut disampaikan lewat tiga dokumen yang dihasilkan dari pertemuan Presiden AS Joe Biden, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Lanjutnya, Dokumen dari pertemuan itu disebut Semangat Camp David, Prinsip Camp David, serta Komitmen Konsultasi. Biden mengatakan, forum itu membahas keprihatinan bersama oleh tiga negara. Forum itu fokus pada cara meningkatkan hubungan di antara mereka serta dengan negara lain.

Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan bahwa Biden dan Kishida membuat kesepakatan soal China. Di sisi lain, Biden-Kishida juga setuju untuk terus bekerja sama dengan China pada sejumlah isu yang dianggap menjadi kepentingan bersama komunitas internasional.

Dalam dokumen Semangat Camp David (The Spirit of Camp David), secara spesifik ada bagian menentang pembangunan fasilitas militer pada pulau-pulau buatan di Laut China Selatan. Pengerahan kapal-kapal penjaga pantai di sana juga menjadi perhatian.

”Sambil mengangkat kembali posisi setiap negara yang telah diumumkan secara terbuka, berkaitan dengan perilaku berbahaya dan agresif guna mendukung klaim maritim yang tidak sah, yang akhir-akhir ini kami saksikan dilakukan oleh Republik Rakyat China di Laut China Selatan, kami dengan tegas menolak segala upaya unilateral untuk mengubah status quo di perairan Indo-Pasifik,” demikian pernyataan Biden, Yoon, dan Kishida.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan menuju lokasi konferensi pers bersama seusai pertemuan di Camp David, Maryland, AS, Jumat (18/8/2023).

Lalu bagaimana dengan posisi Indonesia terkait pertemuan ini?

Wibisono menjelaskan bahwa dalam dokumen tersebut, penyebutan isu Laut China Selatan (LCS) ditempatkan tepat setelah pembahasan soal ASEAN dan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) disebut secara tegas.

“Dalam dokumen Semangat dan Prinsip disinggung dukungan pada sentralitas dan kesatuan ASEAN. Disebut pula dukungan pada Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).” Ujar Wibisono

Adapun isu Taiwan dan Korea Utara malah dibahas setelah ASEAN, PIF, dan Laut China Selatan. Padahal, Taiwan dan Korut lebih dekat secara geografis ke Jepang-Korsel dibandingkan Laut China Selatan, Asia Tenggara, apalagi Pasifik. Ancaman Korut juga lebih nyata ke kedua negara itu.

“Bentuk kerja sama
Dalam penjelasan lanjutan yang dikeluarkan Gedung Putih, tiga negara itu setuju mengoordinasikan bantuan pembangunan untuk ASEAN dan PIF. Lembaga bantuan pembangunan mereka, yakni USAID, JICA, dan KOICA, ditugasi menindaklanjuti pengucuran bantuan tersebut.” Kata Wibi

Sejumlah program dan kerangka kerja sama yang dimotori AS juga akan dipakai untuk mendekati ASEAN-PIF. Hal itu termasuk Kemitraan Global untuk Infrastruktur dan Investasi (PGII), Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF), hingga Inisiatif Mekong.

” Saya mendapatkan informasi bahwa AS-Jepang-Korsel juga setuju membantu pasukan penjaga pantai Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Mereka juga akan membantu anggota ASEAN dan PIF membangun sistem pengintaian maritim, akankah China mundur dari LCS?,mari kita tunggu bersama, ” pungkas Wibisono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini