Teropongkota.com, Jogjakarta –  Menjelang Reuni 212 yang disebut-sebut sebagai simbol persatuan ummat Islam mendapat respon beragam dari berbagai kalangan. Pro-kontra terkait pelaksanaan kegiatan aksi tersebut lantaran akan menimbulkan sebuah kerumunan besar-besaran di Jakarta sementara Covid-19 yang melanda negeri masih belum usai.

Front Jihad Islam (FJI) Jogjakarta memberikan respon dan komentarnya terkait agenda tersebut. Menurut Ketua FJI Jogjakarta, Abdulrahman Abu Zaki, kegiatan tersebut memiliki tujuan yang baik akan tetapi kondisi Covid-19 yang melanda masih mengancam bangsa Indonesia.

Ia mengatakan bahwa agenda reuni 212 masih rentang akan terjadinya cluster baru Covid-19 disebabkan terjadinya kerumunan. Maka untuk itu, dirinya menghimbau kepada semua anggota FJI yang berada di Jogjakarta dan Jawa Tengah agar tak perlu hadir dalam acara reuni 212.

“Saya menghimbau kepada teman-teman FJI Jogjakarta agar pada tanggal 2 Desember nanti seluruh anggota FJI jangan dulu mengikuti acara tersebut dikarenakan saat ini Covid-19 masih ada, jangan sampai kegiatan yang baik ini malah menjadi musibah yaitu menimbulkan cluster baru penyebaran covid 19,” ungkap Abdulrahman dalam rilis yang disampaikan melalui video yang didapatkan media, pada Sabtu (27/11).

Disela-sela pengajian bulanan yang digelar FJI di Jogjakarta, Abdurahman juga menegaskan bahwa FJI harus dukung kebijakan pemerintah terkait percepatan vaksin. Serta, lanjutnya, menahan diri untuk tetap selalu mematuhi prokes.

suasana pengajian Front Jihad Islam (FJI) Jogjakarta di markas FJI Menayu Kulon , Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, Sabtu (27/11).

Pihaknya, juga menghimbau alangkah baiknya kegiatan kerumuman pada reuni 212 itu diganti dengan perbanyak doa dari rumah masing masing agar pandemi yang melanda negeri ini segera berakhir.

“Hingga saat ini anggota FJI tercatat mencapai lebih dari 2000 anggota yang tersebar di Jogja Jateng. Kami siap mendukung pemerintah mempercepat pengangan covid 19 agar bisa hidup normal seperti sedia kala” imbuh Abdulrahman.

Pesan FJI Jogjakarta tersebut melalui pesan video yang disampaikan kepada media yang disampaikan oleh ketua umum Abdulrahman Abu Zaki dalam merespon jelang agenda reuni 212 sebagai berikut :

1. Menghimbau kepada masyarakat Jogjakarta, khususnya FJI Jogjakarta untuk tidak mengikuti reuni 212 yang akan dilaksanakan tanggal 2 Desember 2021 di Jakarta dikarenakan masih adanya pandemi Covid-19.
2. Mendukung program pemerintah terkait percepatan vaksin guna mencegah perkembangan Covid-19
3. Menahan diri untuk tetap mematuhi prokes salah satunya menghindari kerumunan serta menjaga jarak guna mencegah terjadinya clustern baru covid-19.
4. Agar masyarakat melaksanakan doa di rumah masing-masing, supaya negara segera bebas dari virus yang sedang melanda negara republik indonesia ini. sekian dari saya.

Sebelumnya, Front Jihad Islam (FJI) menggelar Kajian di markas FJI Menayu Kulon , Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, Sabtu (27/11). Kajian ini merupakan pengajian pertama kalinya setelah pemerintah menetapkan turunnya PPKM dari level 3 menjadi level 2 di Yogyakarta.

“Untuk saat ini pengajian sifatnya masih terbatas dan hanya diikuti oleh puluhan anggota FJI karena masih adanya pandemi yang melanda” ucap Abdulrahman.

Pengajian ini tetap mengutamakan prokes guna mencegah berkembangnya penularan Covid-19. Seluruh peserta yang hadir mengutamakan prokes dengan mencuci tangan, ukur suhu, serta tetap menjaga jarak.

Tujuan utama pelaksanaan kajian tersebut adalah selain untuk menambah ilmu agama juga untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota, khususnya anggota FJI.

Dalam kajian tersebut, FJI memberikan respon terkait reuni 212 yang menurut mereka belum tepat digelar pada tahun 2021 ini. Meskipun tingkat level dari 3 ke level 2 mengalami penurunan masyarakat harus tetap waspada dengan hadirnya sebuah varian baru dari luar. (ms)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini