Surabaya – Penunjukan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial bukan sebuah kejutan, karena beberapa hari sebelumnya kabar tersebut sudah berhembus kencang di Surabaya. Beberapa pejabat penting di lingkungan Pemkot Surabaya, bahkan Walikota terpilih Ery Cahyadi menegaskan Risma telah menerima telepon dari Presiden Jokowi. Namun tidak ada penjelasan detail terkait isi telepon tersebut. Bahkan saat bertemu media Risma membantah rumor dirinya akan menjadi menteri sosial.

“Sopo sing ngomong , mesti awakmu yo, wartawan isok ae. Aku nang Surabaya ae,” ujar Risma saat ditemui pasca Pilkada.

Namun selang 2 pekan pasca pilkada terjawab sudah rumor tersebut. Tanggal 21 Desember Walikota Surabaya tersebut mendadak ke Jakarta. Dan pada tanggal 22 Desember 2020, Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinet baru yang merupakan reshufle pertama di periode ke 2 Pemerintahan Presiden Joko Widodo . Nama Risma pun di sebut sebagai Menteri Sosial. Tampilan Risma dengan baju putih, celana hitam berpadu dengan jaket biru begitu meyakinkan saat memberikan sambutan.

Meski sudah ditunjuk sebagai pembantu presiden, Risma masih berkesempatan menjalin komunikasi dengan media di Surabaya. Melalui video call Risma menyampaikan beberapa hal terkait jabatan barunya.

“Terima kasih untuk semua warga Surabaya. Ini pekerjaan berat rek, karena menangani wong susah kan,” ujar Risma melalui video call

Risma pun menegaskan akan segera bekerja pasca pelantikan yang akan dilakukan hari ini ( Rabu 23 Desember 2020). Walikota perempuan pertama di Surabaya tersebut sudah merancang sejumlah program kerja, diantaranya pembenahan data penerima bantuan.

Selain itu nantinya akan ada perubahan dalam pemberian bantuan, yang tidak lagi berujud uang tunai

“Sudah saya sampaikan kepada Pak Presiden dan diarahkan untuk langsung transfer kepada penerima bantuan,” ujar Risma.

Risma juga telah meminta ijin presiden untuk membawa program-program yang telah berhasil di Surabaya untuk diadopsi untuk kepentingan nasional. Nantinya program-program tersebut akan dilakukan dengan menjalin sinergi dengan kementrian dan institusi lain.

“Tentu program tersebut akan kita jalankan dengan kementrian lain. Juga akan bermitra dengan akademisi dan universitas,” lanjut Risma.

Diakhir video call Risma mengungkapkan berbagai kenangan  dan rasa rindunya akan kota Surabaya, yang sebentar lagi akan ditinggalkannya.Risma merasa masih menjadi bagian dari Surabaya dan tidak terpisahkan.

“Aku sik Arek Suroboyo rek, Mensos sik kost di Jakarta,” pungkas Risma sembari melambaikan tangannya berpamitan kepada media di Surabaya yang selama 10 tahun bersamanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini