TEROPONGKOTA.COM – JAKARTA, 3/8/2023 – Perdebatan siapa yang paling berjasa masalah proyek Sodetan ciliwung kembali heboh pekan ini, menurut presiden Jokowi pada saat meresmikan sodetan Ciliwung mendapatkan tanggapan kontra dari Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan, bahwa sodetan Ciliwung ini sempat mangkrak selana 6 tahun pada saat pemrov DKI dipimpin Anies.

“Penanganan banjir di DKI Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Sudah dicegat airnya itu di Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tapi kan juga masih ada yang terus. Di sini ada normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian ada Banjir Kanal Timur, kemudian yang sekarang ada sodetan Sungai Ciliwung plus penanganan pompa-pompa, baik di Sungai Sentiong dan sungai di Ancol dan di 13 sungai yang ada di DKI Jakarta. Itu pun baru mengurangi banjir kurang lebih 62 persen. Ini sudah dikerjakan kira-kira 11 tahun yang lalu, menghabiskan biaya 1 triliun 150 miliar Rupiah (Rp1.150 miliar), sepanjang 1,2 kilometer, dua terowongan, dan bisa mengurangi banjir di enam kelurahan. Tapi kan baru 62 persen, masih 38 persen yang harus dikerjakan. Normalisasi sungai Ciliwung harus segera rampung, dari 33 kilometer yang ada, baru selesai 16 kilometer, sehingga masih tersisa 17 kilometer, ujar Jokowi

Wibisono, Pengamat Militer dan Pertahanan

Wibisono, SH, MH, Penggagas JIT

” Ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur bersama-sama untuk selesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi.” Imbuh Jokowi

Sedangkan menurut penggagas proyek pengendali Banjir jakarta yakni proyek Terowongan Terpadu atau dikenal dengan Jakarta Integrated tunnel (JIT) wibisono saat ditanya awak media dijakarta mengatakan bahwa dirinya mengaku ikut membahas dalam kajian proyek pengendali banjir jakarta.

“Saya ikut dalam tim pembahasan solusi banjir jakarta di tahun 2015 – 2016 yang lalu, sebenarnya solusi waduk Ciawi dan sodetan sungai Ciliwung belum bisa menuntaskan banjir jakarta,” kata wibisono

Lanjutnya, disamping tetap harus ada normalisasi sungai, kondisi banjir kanal Timur (BKT) tidak mungkin menampung luapan sungai Ciliwung kalo terjadi hujan besar atau puncak hujan kiriman air dari Bogor.

“Sebenarnya solusinya harus membuat terowongan raksasa yang kita gagas, namun karena biayanya sangat besar, makanya pemerintah belum sanggup membangun nya, oleh karena itu kita upayakan dari investor untuk membangun fasilitas banjir tersebut,” jelas wibisono

“Alhamdulillah sekarang kita sudah mendapatkan investor dari lembaga keuangan dari Amerika Serikat (Devon Capital) dan SRAM n MRAM yang sudah siap mendanai proyek senilai USD 3 Billion ini, kita sudah menandatangani MOU dan surat kesanggupan dari mereka, ” Pungkas wibisono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini