Wibisono, Pengamat Militer dan Pertahanan
Wibisono, Pengamat Militer dan Pertahanan

TEROPONGKOTA.COM |JAKARTA – Dalam sebulan terakhir ini terjadi penurunan yang sangat drastis pasien covid di Indonesia, Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (10/10) ada tambahan 894 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.227.932 kasus positif Corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 1.584 orang sehingga menjadi sebanyak 4.060.851 orang.

Menurut Founder Biotech Wibisono mengingatkan, meski kasus penyebaran Covid-19 terus mengalami penurunan, bukan berarti masyarakat boleh lengah. Penularan dan peningkatan kasus Covid-19 menurutnya sewaktu-waktu bisa kembali melonjak, jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tidak terkecuali penularan terhadap anak-anak.

“Kasus Covid-19 terus melandai, tapi kita ga boleh lengah, tetap disiplin protokol kesehatan, dan jaga imunitas dengan suntik immune booster,” ujar Wibisono menyatakan keawak media di Jakarta senen (11/10/2021).

Pemerintah dinilai berhasil menekan penularan Covid, walaupun dinegara tetangga seperti Singapura dan Malaysia angkanya masih tinggi, di Indonesia malah melandai dalam waktu hampir dua bulan terakhir ini.

Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran, didasarkan pada dua sebab. Pertama, berdasarkan pengalaman di banyak negara, termasuk Indonesia, wabah ini seperti gelombang yang datang dan pergi. Karena, potensi kembali munculnya virus ini selalu ada, maka kewaspadaan, antisipasi, dan mitigasi adalah mutlak.

Kedua, mutasi virus yang telah terjadi dalam beberapa varian baru. Ini menunjukkan bahwa kerja keras pengendaliannya seperti meniti jalan panjang yang sulit diprediksi ujungnya.

Lanjut Wibi, Fenomena mutasi virus ini telah banyak dibahas para ahli. Setelah alpha, delta, dan sebagainya, terakhir adalah munculnya varian Mu yang dikenal sebagai B.1.621.

Sedangkan Varian ini pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai “Variant of Interest” (VOI). Label VOI, seperti dikutip dari Livescience, berarti prevalensi varian tersebut meningkat di beberapa wilayah. Mutasinya cenderung mempengaruhi karakteristik virus, seperti penularan atau tingkat keparahan penyakit.

“Menurut WHO, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan vaksin, jadi kita harus tetap waspada,” pungkas Wibisono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini