JAKARTA – “Tujuan mengikuti pelatihan adalah untuk menimba ilmu, selanjutnya transferkan segala pengetahuan yang didapat saat pelatihan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di lapangan,” demikian pesan yang disampaikan Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kemensos RI, Prof Syahabbudin, saat membuka Diklat Family Development Session (FDS) Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Balai Besar pendidkan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta.

“Masalah pendidikan dan pengasuhan anak, pengelolaan ekonomi keluarga, perlindungan anak, cara menghadapi dan merawat lansia serta cara memperlakukan disabilitas. Semua penting dan baik untuk dipelajar. Jangan pernah berhenti belajar,” kata Syahabuddin.

Menurut Syahabuddin, SDM PKH adalah corong Kementerian Sosial (Kemensos), tentara dan bala Kemensos.

Pesan Menteri Sosial, Juliari Batubara kepada seluruh SDM PKH yaitu, pertama, tetap menjadikan Pancasila dan NKRI sebagai harga mati.

Kedua, jangan pernah memegang KKS KPM. Ketiga, kalau ada labelisasi di rumah KPM dalam bentuk rumah kelompok miskin, harus diganti menjadi kelompok penerima manfaat atau prasejahtera, jangan sampai anak-anak jatuh mental.

Ketiga, yang akan berafiliasi atau mencalonkan diri atau menjadi tim sukses tolong keluar dari SDM PKH. Jagalah nama baik Kementerian Sosial.

Selain menerima penguatan dari Kepala Badan, peserta diklat juga mendapatkan materi teknik, strategi komunikasi dan motivasi pendamping sosial, oleh Rumartani, seorang motivator dan pakar Komunikasi.

 “Teknik dan strategi komunikasi sangat diperlukan pendamping social yang setiap hari berada di lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat,” jelas Rum.

Menurutnya bila pendamping social memiliki keahlian dalam berkomunikasi akan mempermudah menjalankan tugas sehari hari dalam menyampaikan informasi kepada KPM.

“Apalagi kebanyakan KPM memang tidak memiliki latar pendidikan yang baik, sehingga dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran para pendamping saat mendampingi para KPM,” ujar Rumartani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini