KARO – Di tengah banyak kejadian bencana alam baru, warga Kabupaten Karo, Sumatra Utara, korban erupsi Gunung Sinabung, tidak dilupakan pemerintah. Kemarin, sebanyak 892 kepala keluarga mendapat bantuan hunian tetap relokasi tahap III senilai Rp2,6 miliar.

Perhatian pemerintah juga diberikan dalam bentuk bantuan bahan bangunan rumah, isi hunian tetap dan usaha ekonomi kreatif untuk delapan kepala keluarga senilai Rp264 juta. Sementara paket sembako senilai Rp300 juta diserahkan untuk korban erupsi dan kebakaran Pasar Brastagi.

Bantuan yang disalurkan Kementerian Sosial itu diserahkan staf ahli menteri Sonny W Manalu kepada Bupati Terkelin Brahmana. “Bantuan ini sangat membantu kami untuk memperbaiki rumah,” kata Nurdin Tarigan, 42, korban.

Untuk korban banjir di Medan, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution memastikan Kemensos menyiapkan santunan bagi ahli waris lima korban yang meninggal dunia. “Kami sudah datangi keluarga korban. Kami pastikan mereka akan menerima santunan.”

Simpati juga datang bagi warga korban erupsi Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur. Dari kantor PT Pertamina Maumere, Kabupaten Sikka, bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan, dikirim melalui jalan darat ke Kabupaten Flores dan dilanjutkan ke Lembata dengan transportasi laut.

“Selain tugas pokok mendistribusikan BBM, kami juga mendapat tugas merespons kejadian bencana alam. Ini wujud peran Pertamina sebagai agen pembangunan negara,” kata juru bicara Pertamina Maumere, Erik Imam Kasmianto.

Di kantor Kejaksaan Negeri Denpasar, Bali, kemarin, juga terjadi keriuhan. Puluhan staf, pegawai, dan jaksa secara spontan memberikan donasi pribadinya untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotolok.

“Kami ingin membantu sesama yang sedang ditimpa musibah,” ujar Kepala Kejari Denpasar Luhur Istighfar.

Sementara itu, ancaman erupsi Gunung Merapi masih ada. Karena itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berjanji penanganan korban erupsi Merapi tahun ini akan lebih baik daripada kejadian serupa pada 2010 silam. “Segala upaya akan terus kita lakukan, berkoordinasi dengan Pemkab Sleman,” ujar Sri Sultan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini