Bandung – Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengarahkan untuk mewujudkan lansia yang semakin semangat dan berdaya. Atas arahan tersebut, jajaran Kemensos mengembangkan inisiatif baru guna memerkuat fungsi dan peran Balai Rehabilitasi Sosial dalam memberikan pelayanan kepada para penerima manfaat, utamanya lanjut usia.

Kemensos terus mengembangkan balai dengan orientasi untuk memaksimalkan fungsi pelayanan, serta jangkauan yang lebih luas. Perlu satu perubahan pendekatan, tidak hanya berbasis residensial, tapi berbasis keluarga dan komunitas.

“Itu yang kita sebut Asistensi Rehabilitasi Sosial. Jadi Balai Rehabilitasi Sosial betul-betul menjadi role model didalam memberikan pelayanan maksimal kepada para penerima manfaat, termasuk lansia,” kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat usai acara Penyusunan Program Kerja Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, di Bandung, Minggu (25/10/2020).

Harry menegaskan pemerintah melalui Kemensos hadir untuk kesejahteraan sosial lanjut usia dengan kebijakan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Latar belakang munculnya kebijakan itu diantaranya adalah karena penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak kaum lansia.

Harry menerangkan, lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan ditandai oleh gagalnya seorang untuk mempertahankan keseimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologisnya.

Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup dan kepekaan secara individual. “Banyak lansia mengalami disfungsi sosial di antaranya masalah kesehatan, serta rentan dari perilaku atau tindak kekerasan di masyarakat,” katanya.

Data lansia yang tercatat di Badan Pusat Statistik tahun 2019 dari 267 juta penduduk Indonesia sebanyak 9,60 persen atau 25,66 juta adalah lansia. Sementara dari data DTKS tahun 2019, lansia miskin mencapai 12,6 juta, di dalam keluarga (10,7 juta), di luar keluarga (1,9 juta), dan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 1,1 juta.

“Indonesia termasuk negara yang akan memasuki era penduduk menua (aging population). Pada 2020 jumlah lansia sudah mencapai 10 persen,” kata Harry kepada peserta kegiatan yang merupakan pegawai Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan Sekretariat Ditjen Rehabilitasi Sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini