Jakarta – Realisasi Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 9 juta masyarakat terdampak pandemi Covid-19 mencapai 82 persen. Pencapaian ini mampu menyalurkan anggaran bansos itu yang jumlahnya mencapai sebesar Rp32,4 triliun atau setara Rp2 triliun tiap bulan.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos) Asep Sasa Purnama dalam dialog ‘Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat Saat Pandemi’ yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Senin (2/10).

“Realisasi Bantuan Sosial Tunai Alhamdulillah telah mencapai 82 persen secara nasional. Kami berterima kasih kepada semua bupati, wali kota, gubernur, camat, kepala desa, lurah, dan aparat, yang bahu membahu menyalurkan bantuan, sehingga bisa kita laksanakan dengan baik,” ujar Asep.

Pemerintah tengah menyalurkan BST kepada 9 juta kepala keluarga rentan miskin yang terdampak virus Corona (Covid-19). Penyaluran BST telah dilakukan dalam 2 gelombang. Gelombang I pada April hingga Juni 2020 dengan indeks Rp600 ribu/KK/Bulan. Gelombang II pada Juli hingga Desember 2020 dengan indeks Rp300 ribu/KK/Bulan.

BST diluncurkan untuk 33 provinsi lain berdasarkan data yang diajukan oleh pemerintah daerah. “Masyarakat yang sesuai dengan kriteria di atas, berhak mendapatkan bantuan sosial yang akan diberikan langsung oleh pemerintah melalui jasa pengiriman PT Pos Indonesia.

Cara mendapatkan bantuannya, penduduk di wilayah terkait dapat melakukan koordinasi dengan perangkat desa terkait dari mulai kepala desa, kelurahan, atau pengurus komunitas.

Menurut dia, BST tidak hanya berdampak sosial semata-mata bagi keluarga penerima manfaat, tapi juga berdampak ekonomi yang lebih besar lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini