JAKARTA –  Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Ditjen Rehabilitasi Sosial memberi layanan rehabilitasi sosial (rehsos) pada 62 Warga Negara Indonesia Migran (WNI-M) dari Malaysia yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Mereka merupakan rujukan dari Badan Perlindungan Pekerja Mig. ran Indonesia (BP2MI), yang tiba di RPTC Jakarta, Minggu (13/9/2020).

Lalu, mereka diberikan pengarahan/ kontrak sosial dan asesmen oleh Pekerja Sosial (peksos), untuk menggali permasalahan yang dihadapinya. Peksos memberikan layanan konseling, agar PM bisa mengungkapkan masalah dan keinginannya di masa depan.

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan para peksos di RPTC, para WNI-M ini menjadi pekerja migran di Malaysia melalui penyalur resmi. Proses perekrutan calon pekerja migran dilakukan di sekolah-sekolah SMK terutama jurusan Tata Busana untuk disalurkan ke Pabrik Garmen Pen Apparel milik Vietnam, yang berkedudukan di Sungai Penang Malaysia.

Wabah Covid-19 menyebabkan perusahaan garmen tempat mereka bekerja mengalami kebangkrutan dan harus merumahkan/ melakukan PHK karyawan, serta merelokasi pabriknya ke Vietnam. Para pekerja migran merasa sedih di PHK, sehingga kehilangan mata pencaharian dan tidak bisa lagi membantu perekonomian keluarganya.

“Selama di RPTC Kemensos, Para WNI-M telah menjalani proses rehabilitasi sosial,” ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos, Waskito Budi Kusumo, saat acara pemulangan WNI-M ke daerah asal, di RPTC Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Layanan rehabilitasi itu, jelasnya, dalam bentuk advokasi informasi tentang migrasi yang benar, sesuai prosedur resmi pemerintah, trauma healing dan terapi kelompok yang diberikan oleh peksos. “Setiap pagi mereka melaksanakan senam dan berjemur,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Waskito, petugas RPTC juga mensosialisasikan upaya pencegahan dan penyebaran virus Covid-19. Seperti pemakaian masker, menjaga kebersihan dan kesehatan diri, menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan gizi seimbang, serta istirahat yang cukup.

“Hingga arahan pemerintah untuk melakukan physical distancing,” ujarnya. Acara itu, selain dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos, Waskito Budi Kusumo, juga hadir Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI R Wisantoro, Kepala UPT BP2MI DKI Jakarta, perwakilan Perum DAMRI, serta Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Sementara itu, Deputi Penempatan BP2MI Wisantoro menyatakan, upaya pemulangan ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi, antar lembaga pemerintah. Yakni Kemensos, BP2MI, Kemenlu, Kemenhub, Perum Damri, serta Lembaga Swadaya Masyarakat.

“Ini menunjukkan pemerintah kompak dalam memberikan layanan kepada warganya. Upaya ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah melindungi warga negaranya,” tuturnya.

Dikatakannya, Pekerja Migran merupakan aset negara untuk menumbuhkembangkan perekonomian di daerah masing-masing. Pengalaman dan penghasilan selama bekerja di luar negeri, diharapkan bisa memberi manfaat untuk membangun perekonomian keluarga.

“Kalau ada tetangga ingin jadi TKI atau pekerja migran, supaya diberitahu agar berangkat secara legal/prosedural. Informasi lebih lanjut Silahkan datang ke dinas yang menangani ketenagakerjaan. Jangan mudah terbujuk rayu oleh calo tidak bertanggungjawab,” pesan Wisantoro.

Para WNI-M itu menyatakan ingin kembali bekerja apabila wabah covid-19 telah berlalu. Saat ini, mereka ingin segera pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarganya. WNI-M dari Malaysia dipulangkan serentak ke kampung halaman masing-masing di provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, sertan Nusa Tenggara Barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini