Wibisono, Founder Biotech

Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Berdasarkan informasi data terbaru, telah terdeteksi delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Kasus tersebut terdeteksi di Bali dan Jakarta, masing-masing 2 kasus BA.4 dan 6 kasus BA.5 dengan gejala yang berbeda-beda. Kemudian, empat kasus transmisi lokal dan empat kasus lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, mirip dengan Omicron BA.1.

“Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,” kata dr Erlina Burhan dalam diskusi daring, Minggu (12/5/2022).

Berikut gejala yang paling sering dilaporkan:

Batuk: 89 persen
Fatigue atau kelelahan: 65 persen
Gejala lainnya yang dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, antara lain:

Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
Demam: 38 persen
Mual atau muntah: 22 persen
Sesak napas: 16 persen
Diare: 11 persen
Anosmia atau ageusia: 8 persen.

Menurut founder Biotech Wibisono mengatakan bahwa kasus virus baru ini seperti gejala flu biasa, kita wajib menjaga imunitas tubuh dengan cara rajin minum vitamin dan nutrisi yang baik, ” maka dari itu Biotech yang sudah berpengalaman dalam mengatasi Covid selama ini menawarkan pelayanan suntik multi vitamin “immun booster” terbaru,” ujar wibisono keawak media di Jakarta Senin (13/05/2022).

Klinik Pratama Biotech telah membantu pemerintah selama Pandemi dalam pelayanan kesehatan baik untuk pencegahan maupun pengobatan pasien Covid.

“Inilah bentuk partisipasi kita dalam membantu pemerintah dan pelayanan masyarakat dalam menjaga imunitas tubuh dan kesehatan, sudah dua tahun kita berjuang, untuk sekarang ini kita wajib juga mengantisipasi virus varian baru ini, agar tidak melonjak seperti tahun yang lalu,”pungkas Wibisono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini